
Pelajari 6 Penyebab Pneumonia pada Anak yang Harus Diketahui Semua Orang Tua!
Nyatanya, pneumonia tidak hanya menyerang orang dewasa saja karena anak-anak dan bayi pun bisa terkena penyakit satu ini. Oleh sebab itu, Anda harus mengenali penyebab pneumonia pada anak dan bayi agar terhindar dari penyakit berbahaya tersebut. Gak cuma itu, Sewa78 juga menyewakan tabung oksigen yang bisa Anda manfaatkan untuk terapi oksigen saat si kecil terkena pneumonia.
Secara garis besar, pneumonia artinya salah satu masalah atau gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem pernapasan seseorang. Faktanya, pneumonia bisa terjadi karena adanya peradangan atau infeksi di organ paru-paru. Gangguan kesehatan ini diawali dengan infeksi di saluran pernapasan atas, yaitu tenggorokan dan hidung.
Selepas itu, infeksi tersebut akan menuju paru-paru dan akhirnya memicu terjadinya penumpukan cairan sehingga mengakibarkan aliran udara di dalam paru-paru jadi tersumbat. Tak heran jika kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini mengalami kesulitan bernapas, termasuk anak-anak maupun bayi.
Tidak bisa dibayangkan rasanya jika kondisi satu ini menimpa anak atau bayi Anda. Sebagai orang tua pasti muncul rasa iba ketika melihat si kecil mengalami kesulitan bernapas. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua harus waspada akan penyakit satu ini agar tidak terjadi pada si kecil.
Sebagai bentuk kewaspadaan, Anda harus melindungi anak atau bayi Anda dari segala sesuatu yang berpotensi menjadi penyebab utama terjadinya gejala pneumonia. Lantas, apa saja penyebab pneumonia pada anak? Anda bisa temukan jawabannya di artikel ini. Cus, gulirkan layar handphone Anda ke bawah!
Kelahiran Prematur

Siapa sangka kalau bayi prematur sangat rentan untuk mengalami pneumonia atau infeksi paru-paru. Gangguan kesehatan satu ini biasanya diakibatkan oleh virus atau bakteri. Selain itu, gangguan kesehatan satu ini juga dapat terjadi beberapa minggu setelah bayi dilahirkan.
Bayi yang mengalami masalah pernapasan satu ini harus mendapat perawatan tepat setelah mereka lahir ke dunia. Umumnya, bayi yang mengidap pneumonia diharuskan untuk memakai ventilator supaya bisa bernapas secara normal. Bukan hanya itu saja, jumlah oksigen yang diberikan ke bayi harus cukup serta rutin diberikan antibiotik.
Hal tersebut bertujuan untuk membasmi virus atau bakteri yang menghinggapi paru-paru. Dengan bantuan oksigen tambahan, antibiotik, dan ventilator, si kecil dapat kembali bernapas dengan normal seperti sedia kala.
Terkena Infeksi Tertentu

Beberapa jenis infeksi tertentu nyatanya berpotensi menyebabkan terjadinya gejala pneumonia, contohnya HIV atau campak. Bukan tanpa alasan, usus dan saluran pernapasan merupakan tempat yang paling terpengaruh untuk terkena imbas dari anak-anak yang terinfeksi campak.
Hal tersebut bisa terjadi karena virus campak dapat memengaruhi epitel atau saluran pernapasan bawah serta menghancurkan kekebalan paru-paru. Faktanya, kondisi ini sangat berisiko memicu pneumonia. Itulah alasannya mengapa pneumonia terjadi pada 10-40% kasus infeksi campak, baik sebagai infeksi sekunder atau komplikasi.
Jelas bahwa pneumonia karena campak dapat mengakibatkan kondisi yang lebih serius pada anak-anak. Untungnya, pneumonia dapat disingkirkan dengan tindakan sederhana, yakni vaksinasi. Oleh sebab itu, Anda tidak boleh sepelekan vaksin campak karena bisa memerangi penyebab diare dan juga ISPA, contohnya pneumonia.
Tidak Mendapat ASI

Salah satu faktor yang mampu meningkatkan risiko terjadinya gejala pneumonia pada anak adalah pemberian ASI tidak secara eksklusif dan belum tercukupi. Faktanya, ASI mengandung zat gizi yang sangat penting untuk pertumbuhan balita seperti antibodi. Singkatnya, antibodi yang ada di dalam ASI bisa membangun sistem kekebalan tubuh.
Tidak hanya itu, zat antibodi yang terkandung di dalam ASI juga bisa menangkal berbagai mikroorganisme, contohnya bakteri atau virus patogen. Seperti yang kita tahu, mikroorganisme tersebutlah yang nantinya akan menjadi cikal bakal munculnya pneumonia. Itulah mengapa bayi yang baru lahir harus diberi ASI eksklusif.
Malnutrisi atau Kurang Gizi

Faktanya, keadaan malnutrisi yang dialami oleh anak-anak bisa menimbulkan kelainan di saluran pernapasan, misalnya pneumonia. Apabila anak mengalami keadaan ini, hal tersebut nantinya akan mengganggu saluran pernapasan. Akibatnya, anak-anak rentan mengalami kesulitan bernapas.
Sejumlah penelitian menyatakan bahwa anak yang mengalami status malnutrisi atau kurang gizi lebih mudah terserang pneumonia ketimbang anak dengan status gizi baik. Hal tersebut bisa terjadi karena anak-anak yang mengidap pneumonia cenderung tidak nafsu makan sehingga berdampak pada kejadian malnutrisi atau kurang gizi.
Imunisasi Tidak Lengkap

Anda tidak akan menyangka jika anak-anak atau balita yang belum pernah mendapat imunisasi lebih berpotensi memicu munculnya gejala pneumonia. Sejumlah penelitian mengatakan bahwa balita yang tidak pernah mendapatkan imunisasi PCV, DPT, Hib, dan campak mempunyai peluang lebih besar terkena pneumonia.
Oleh karena itu, balita atau anak-anak harus mendapatkan imunisasi lengkap. Mulai dari imunisasi Difteri-Pertusis-Tetanus (DPT), Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), campak, dan juga Haemophilus Influenze tipe B (Hib). Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya pneumonia pada anak tersayang Anda.
Faktor Lingkungan

Penyebab pneumonia pada bayi dan anak-anak selanjutnya adalah faktor lingkungan. Bukan apa-apa, sejumlah faktor lingkungan juga mampu meningkatkan risiko anak atau bayi terkena pneumonia. Sebagai contoh, anak atau bayi Anda sering terpapar asap rokok, polusi udara, dan juga debu.
Hal tersebut biasanya terjadi apabila Anda tinggal di daerah pemukiman yang padat penduduk. Sebenarnya tidak apa-apa jika Anda tinggal di pemukiman padat penduduk. Asalkan Anda menjaga kebersihan rumah, makanan, dan juga lingkungan sekitar Anda agar si kecil terhindar dari gejala pneumonia atau radang paru-paru.
Pertanyaan Terkait
Apakah pneumonia pada anak dapat sembuh?
Anda tidak perlu risau karena pneumonia pada anak bisa sembuh dalam kurun waktu 1-2 minggu apabila mendapat penanganan yang tepat. Itulah sebabnya anak yang mengidap pneumonia tidak boleh telat mendapatkan penanganan intensif.
Pneumonia menular melalui apa?
Perlu Anda ketahui lebih lanjut penularan pneumonia bisa melalui percikan udara, contohnya saat seseorang sedang batuk, bersin ataupun berbicara. Jadi, bisa dikatakan kalau penularan pneumonia yang paling cepat adalah melalui udara.
Para pengidap pneumonia tidak boleh makan apa?
Cari tahu apa saja makanan dan minuman yang harus dihindari oleh para pengidap pneumonia berikut.
Makanan yang Terlalu Asin Produk Olahan Susu Minuman Manis Minuman Mengandung Kafein Makanan Cepat Saji Makanan Rendah Gizi |
Gorengan Daging yang Diawetkan Minuman Bersoda Makanan yang Menyebabkan Alergi Minuman Beralkohol Makanan Bersantan |
Apa saja gejala pneumonia pada anak?
Temukan beberapa gejala dan ciri-ciri pneumonia pada bayi dan juga anak-anak!
Demam Tinggi atau Panas Diare Sesak Nafas Nafsu Makan Hilang Lebih Sering Nangis dan Rewel Sakit Tenggorokan |
Muntah atau Mual Batuk Berdahak beserta Lendir Mengi atau Napas Berbunyi Kuku dan Bibir Membiru Pilek Rasa Nyeri pada Dada |
Apabila anak Anda mengalami salah satu tanda di atas, segera bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kalau anak Anda dianjurkan rawat jalan, Anda bisa sewa tabung gas oksigen Surabaya harian di Sewa78. Dengan menyewa, Anda masih bisa melakukan terapi oksigen ke anak Anda tanpa perlu menghabiskan jutaan rupiah untuk membeli tabung oksigen.
Apa maksud dari bronkopneumonia?
Bronchopneumonia atau bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang sering menyerang bronkus dan juga alveolus. Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan atau infeksi akibat jamur atau bakteri. Faktanya, bronkopneumonia merupakan bahasa atau nama lain dari flek paru-paru basah.
Meski demikian, cara penanganan bronkopneumonia hampir sama dengan pneumonia, yakni terapi oksigen dan pemberian beberapa jenis obat secara rutin. Jikalau ada kerabat dekat Anda yang mengidap bronkopneumonia dan butuh tabung oksigen, sewa tabung oksigen kecil maupun besar di Sewa78 saja untuk melakukan terapi oksigen.
Sebutkan macam-macam pneumonia!
Dengan memerhatikan tabel di bawah ini, Anda bisa mengetahui ragam jenis pneumonia lebih lanjut. Tanpa basa-basa lagi, amati tabel berikut ini dengan teliti!
Pneumonia Viral Pneumonia Jamur Pneumonia Bakterial Pneumonia Aspirasi |
Pneumonia Atipikal Mycoplasma Pneumonia Pneumonia Virus Pneumonia Fungal |
Bagaimana cara mengatasi pneumonia pada anak?
Berikut adalah beberapa cara mengatasi pneumonia pada anak yang bisa Anda terapkan:
- Rutin mengonsumsi obat antijamur, antivirus maupun antibiotik.
- Melakukan terapi oksigen secara berkala.
- Meminum obat peredam demam sesuai resep dokter.
Faktanya, ada satu penanganan pneumonia pada anak yang bisa Anda lakukan di rumah, yakni terapi oksigen dengan bantuan tabung oksigen. Daripada beli, mending sewa tabung oksigen di Sewa78 karena harga sewa tabung oksigen kecil sangat terjangkau.
Setelah membaca artikel ini sampai tuntas, Anda jadi tahu kenapa anak-anak atau bayi bisa terserang penyakit pneumonia. Dengan harapan Anda mampu melindungi si kecil dari berbagai penyebab gejala pneumonia. Sebenarnya, pneumonia bisa disembuhkan apabila mendapat penanganan yang tepat, contohnya rutin melakukan terapi oksigen.
Anda tidak perlu membeli tabung oksigen karena Anda bisa menyewanya di Sewa78. Pasalnya, tabung oksigen hanya bisa Anda pakai sekali saja dan harus diisi ulang kalau mau Anda pakai kembali. Belum lagi ada biaya perawatan sekaligus penyimpanan tabung oksigen. Cukup merepotkan, bukan?
Dengan menyewa, Anda tidak perlu memikirkan biaya perawatan dan isi ulang tabung oksigen. Hal tersebut dikarenakan tim Sewa78 yang akan merawat serta mengisi ulang tabung oksigen sebelum mengirimkannya ke lokasi Anda. Sewa sekarang, sehat seterusnya. Cus, kabari kami perihal kabar baik satu ini!
Ingin diskon untuk Sewa Tabung Oksigen?
Artikel dan Panduan Sewa Tabung Oksigen
Lihat Semua






