Pahami 7 Penyebab Paru-Paru Basah dan Cara Mengobatinya!

Penyebab Paru-Paru Basah

Perlu Anda ketahui, penyebab pneumonia atau paru-paru basah terbagi menjadi 3 jenis dari infeksi bakteri, virus, dan jamur. Berikut penuturan selengkapnya!

• Pneumonia akibat jamur merupakan salah satu jenis yang kerap kali dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah atau menderita penyakit kronis.
• Pneumonia akibat bakteri Streptococcus pneumoniae biasanya terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup cipratan air liur atau kontak langsung dengan penderita pneumonia. 
• Pneumonia akibat infeksi virus umumnya disebabkan oleh virus yang bisa memicu pilek atau flu. Jenis pneumonia satu ini lebih sering menyerang balita ketimbang orang dewasa.

Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

Agar penyakit paru-paru basah yang Anda derita tidak semakin parah, kami sarankan agar Anda mulai merubah pola makan menjadi lebih sehat. Dengan mengonsumsi makanan bergizi dan sehat, Anda bisa kurangi gejala paru-paru basah. Sebagai contoh, Anda bisa tingkatkan asupan nutrisi dengan rutin mengonsumsi buah dan sayuran.

Bukan tanpa sebab, buah dan sayuran disinyalir bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut bisa terjadi karena buah dan sayuran mempunyai sifat antiradang yang bagus untuk memerangi gejala penyakit paru-paru basah atau pneumonia. Yuk, rubah pola makan Anda sekarang juga!

Hilangkan Kebiasaan Merokok

Cara mengatasi paru-paru basah selajutnya adalah menghapus atau menghilangkan kebiasaan merokok. Bukan tanpa alasan, kebiasan merokok dipercaya mampu memperparah kondisi Anda ke depannya. Tentu saja, Anda tidak ingin hal tersebut sampai terjadi, bukan?

Gak cuma itu, Anda juga harus menghapus kebiasaan mengonsumsi minuman alkhol dan menjaga jarak dengan penderita pneumonia. Apabila melakukan pantangan-pantangan di atas, kondisi kesehatan akan berangsur-angsur membaik. Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengabaikan pantangan penyakit paru-paru basah. 

Menjaga Kebersihan Rumah

Cara mencegah penyakit paru-paru basah agar tidak semakin parah berikutnya adalah menjaga kebersihan rumah, diri sendiri, dan lingkungan sekitar rumah. Untuk menjaga kebersihan, Anda harus rutin menggerakkan kegiatan bersih-bersih rumah bersama anggota keluarga.

Sementara untuk menjaga kebersihan diri sendiri, kami anjurkan agar rajin mencuci tangan sebelum makan atau setelah berkegiatan di luar rumah. Bukan cuma itu, Anda juga harus mandi setelah beraktivitas di luar rumah agar bakteri penyebab pneumonia tidak menempel di badan Anda.

Hindari Mengkonsumsi Obat Batuk

Terkadang pneumonia atau radang paru-paru bisa menyebabkan batuk berdahak yang tak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu. Untuk mengurangi gejala batuk akibat pneumonia, hindari mengonsumsi obat batuk.

Pasalnya, batuk merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan dahak terpendam yang ada di dalam paru-paru. Alangkah baiknya jika Anda mengganti obat batuk dengan campuran madu, lemon, dan air hangat.

Dengan mengonsumsi campuran madu, lemon, dan air hangat secara rutin, Anda bisa meredakan gejala batuk berdahak akibat pneumonia atau paru-paru basah. Percaya deh, gejala batuk berdahak perlahan-lahan menghilang dan sembuh.

Rutin Minum Obat Pereda Rasa Sakit

Cara mengobati paru-paru basah yang kelima adalah rutin mengonsumsi obat pereda rasa sakit sesuai dengan anjuran dari dokter paru seperti ibuprofen atau paracetamol. Dengan mengonsumsi obat pereda rasa sakit, gejala demam akibat pneumonia sedikit demi sedikit akan membaik. 

Tapi, pada beberapa kasus, pengidap pneumonia yang menderita asma, gangguan hati, tungkak lambung atau punya alergi terhadap aspirin tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat tersebut. Alasannya karena obat pereda rasa sakit dapat memperparah penyakit yang mereka derita. 

Melakukan Terapi secara Berkala

Last but not least, cara mengobati penyakit paru-paru basah agar bisa sembuh dengan cepat adalah melakukan berbagai macam terapi secara berkala. Berikut beberapa jenis terapi yang bisa Anda lakukan guna mengatasi paru-paru basah atau pneumonia:

• Terapi Suportif Umum

Umumnya, penanganan pneumonia melalui terapi suportif umum disesuaikan dengan keadaan pasien yang menderita penyakit paru-paru basah. Mulai dari pemberian terapi oksigen, obat pereda nyeri, obat pereda demam, dan obat batuk. 

Tanda adanya bantuan tabung oksigen, Anda tentu saja tidak bisa melakukan terapi oksigen.  Daripada beli tabung oksigen baru yang bisa menghabiskan banyak dana, lebih baik sewa tabung oksigen besar atau kecil di Sewa78 saja.

• Terapi Kausal

Terapi ini biasanya dilakukan dengan cara memberikan obat antibiotik guna mengobati pneumonia akibat infeksi bakteri. Sedangkan obat antijamur diperuntukkan buat para penderita pneumonia akibat infeksi jamur. Sementara itu, pemberian obat antivirus ditujukan untuk penderita pneumonia akibat infeksi virus.

• Rehabilitasi Paru

Selain melakukan terapi kausal dan suportif umum, Anda bisa menggunakan metode ini untuk mengurangi gejala pneumonia, yakni rehabilitasis paru. Siapa sangka jika metode satu ini mampu mempermudah proses pengeluaran dahak dari paru-paru.

Bukan cuma itu, metode rehabilitasi paru juga dapat memaksimalkan penyerapan oksigen. Akan tetapi, hal tersebut harus Anda barengi dengan latihan pernapasan. 

• Terapi Inhalasi

Selanjutnya, ada terapi inhalasi yang cara kerjanya adalah menyalurkan obat secara langsung pada organ paru-paru. Faktanya, cara satu ini sangat dibutuhkan oleh pasien yang membutuhkan pengobatan pneumonia dengan segera. Selain itu, terapi inhalasi juga bisa mencegah terjadinya efek samping berkelanjutan. 

• Ventilator

Terakhir, ada cara mengurangi gejala pneumonia dengan bantuan ventilator atau alat bantu pernapasan. Umumnya, cara pengobatan pneumonia satu ini dikhususkan untuk pasien pneumonia dengan gejala berat atau akut.

Kalau Anda penasaran dengan bentuk ventilator, Anda bisa cari gambarnya di Google karena tim Sewa78 tidak bisa menyertakan gambar terkait. Mohon pengertiannya, ya.