
Orang Tua Wajib Tahu 10 Macam-Macam Alergi pada Anak Berikut!
Siapa bilang jenis alergi pada anak hanya ada 1 atau 2 jenis saja? Faktanya, macam-macam alergi pada anak ada banyak sekali. Untungnya, Sewa78 berhasil menemukan jenis-jenis alergi pada anak. Mau tahu kelanjutannya? Cus, simak artikel ini dan temukan persewaan tabung oksigen sebagai upaya antisipasi!
Alergi tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga bisa dirasakan oleh anak-anak hingga bayi. Untuk itulah penting bagi orang tua baru untuk mengenali macam-macam alergi pada anak serta gejala yang paling sering ditimbulkan. Dengan mengetahui hal tersebut, timbulnya reaksi alergi pada si kecil bisa dihindari.
Secara garis besar, alergi merupakan suatu gejala yang muncul sebagai bentuk respons dari sistem imunitas tubuh terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya atau dikenal dengan sebutan alergen. Umumnya, reaksi alergi pada anak bisa terjadi setelah kontak langsung dengan zat pemicu reaksi alergi.
Kalau tertarik dan ingin tahu mengenai jenis-jenis alergi pada anak, maka artikel satu ini bisa menjadi jawaban yang Anda butuhkan. Pasalnya, artikel dari Sewa78 telah merangkum semua informasi yang Anda butuhkan. So, tunggu apa lagi? Simak penuturan di bawah sekarang juga!
Alergi Obat-obatan

Meskipun bertujuan untuk meredakan suatu gejala penyakit, siapa sangka kalau obat dapat memicu alergi pada anak. Akan tetapi, perlu diingat bahwa alergi obat berbeda dengan efek samping yang biasanya tercantum pada label kemasan obat maupun keracunan akibat overdosis.
Umumnya, reaksi alergi akibat obat bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh si kecil menganggap zat tertentu dalam obat sebagai sesuatu yang berbahaya. Ada beberapa jenis obat yang diyakini mampu memicu alergi pada anak seperti obat penghilang rasa sakit, NSAID, obat kemoterapi, obat antiepilepsi, antibiotik, dan insulin.
Sebagai seorang Ibu, tentu saja Anda wajib mengetahui tanda-tanda alergi obat pada anak supaya si kecil tidak terlambat mendapat penanganan dari dokter. Berikut ini beberapa gejala yang kerap kali dirasakan oleh si kecil yang mengalami alergi obat:
- Muncul bentol-bentol atau biduran
- Timbul rasa gatal-gatal
- Kelopak mata bengkak
- Sesak napas
- Pembengkakan pada tangan atau kaki
- Kulit bruntusan disertai ruam kemerahan
Alergi Debu dan Serbuk Sari Tanaman

Jenis alergi pada anak yang harus moms ketahui selanjutnya adalah alergi debu, spora jamur, tungau, serbuk sari tanaman, feses kecoa, dan kulit mati hewan. Siapa sangka jika zat alergen tersebut ada di sekitar Anda dan si kecil.
Untuk itu, Anda harus selalu waspada kalau anak tiba-tiba bersin dan juga batuk. Selain bersin dan batuk, ada pula gejala yang biasanya langsung muncul tepat setelah si kecil terpapar zat alergen, seperti di bawah ini:
- Mata berair, gatal, kemarahan atau bengkak
- Hidung tersumbat atau berair
- Si kecil sering merasa lelah dan lemas
- Hidung terasa gatal
Alergi Bahan Kimia

Selain lingkungan dan obat-obatan, bahan kimia juga termasuk salah satu penyebab utama munculnya reaksi alergi pada anak. Bahan kimia yang kami maksud adalah produk pembersih rumah tangga, popok, deterjen, sabun mandi, kosmetik, parfum, hingga asap rokok.
Untuk itu, Anda harus berhati-hati ketika memilih produk-produk tersebut agar si kecil tidak terkena alergi. Sebagai contoh, Anda bisa ganti deterjen dan sabun mandi yang biasanya digunakan oleh si kecil dengan deterjen dan sabun mandi khusus anak-anak. Dengan begitu, si kecil tidak akan terkena alergi akibat bahan kimia.
Selain melakukan langkah pencegahan, Anda juga wajib mengenali gejala utama yang selalu muncul saat anak terkena alergi bahan kimia. Umumnya, reaksi yang muncul akibat alergi bahan kimia antara lain ada bintik-bintik kemerahan, kulit kering, ruam kemerahan, dan gatal-gatal.
Alergi Makanan

Faktanya, alergi makanan merupakan salah satu jenis alergi yang kerap dialami oleh anak-anak, terutama balita. Bukan tanpa sebab, ada sekitar 8% dari populasi balita yang sering mengalami alergi makanan. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh si kecil bereaksi berlebihan dan menganggap protein dalam makanan tertentu itu berbahaya.
Meskipun demikian, tidak semua jenis makanan bisa memicu reaksi alergi pada anak. Pasalnya, hanya ada sebagian jenis makanan yang bisa memicu reaksi alergi pada anak seperti telur, seafood, kacang-kacangan, gandum, susu sapi, dan beragam jenis jeruk. Berikut adalah beberapa gejala yang muncul ketika anak terkena alergi makanan:
Denyut jantung terasa cepat Pembengkakan pada area wajah, mata, dan bibir Bersin terus-menerus Sering mual, muntah, dan diare Syok anafilaktik Tekanan darah rendah |
Kesulitan bernapas dan mengi Rasa gatal di sekitar mulut Tenggorokan seperti dicekik Pertambahan berat badan terasa lebih lambat Bintik-bintik merah melenting Sakit kepala |
Alergi Susu Sapi

Hampir sama dengan alergi makanan, alergi susu sapi pada anak juga disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap protein yang ada di susu sapi. Selain itu, alergi susu sapi termasuk salah satu jenis alergi yang paling umum terjadi pada si kecil. Biasanya, jenis alergi ini sering dialami oleh anak berusia 1-6 tahun.
Untuk mengetahui munculnya reaksi alergi susu sapi pada anak, Anda bisa melihatnya dari gejala yang timbul dengan cepat ataupun lambat. Gejala alergi susu yang muncul dengan cepat biasanya berupa muntah, gatal-gatal, mengi, batuk, pembengkakan di bibir, lidah atau tenggorokan, hingga sesak napas.
Sedangkan gejala alergi susu sapi yang timbul dengan lambat antara lain sakit perut, kram perut, tekstur feses cair, dan juga feses berdarah. Sementara itu, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, gejala alergi susu sapi dapat ditunjukan pada si kecil yang mengonsumsi sufor seperti:
- Naiknya asam lambung ke tenggorokan berulang kali
- Diare, muntah atau sembelit dan feses berdarah
- Kolik persisten selama lebih dari 3 jam per hari
- Anemia defisiensi besi karena darah di feses
- Si kecil menderita pilek dan batuk kronik
- Gagal tumbuh karena diare, dan anak tidak mau makan
Alergi pada Kulit dan Hidung

Jenis alergi pada anak yang harus Anda waspadai berikutnya adalah alergi pada kulit. Biasanya, alergi kulit pada anak terlihat seperti eksim, yaitu bagian kulit tampak kering, bersisik, gatal, dan merah. Hal ini bisa terjadi karena kulit merupakan bagian dari sistem imunitas yang bisa bereaksi terhadap alergen sehingga bisa memicu gejala tertentu.
Tidak hanya menyebabkan eksim, alergi kulit pada anak juga bisa memunculkan gejala lainnya seperti biduran dengan titik kecil hingga besar sekaligus pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Kalau Anda menemukan tanda-tanda tersebut pada si kecil, segera bawa mereka ke dokter agar anak bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain mewaspadai alergi pada kulit, Anda juga harus mewaspadai alergi pada hidung atau saluran pernapasan. Jenis alergi satu ini biasanya terjadi pada sebagian anak yang berusia 2-3 tahun. Ada banyak gejala alergi hidung yang kerap dialami si kecil seperti hidung berair, gatal, tersumbat, bersin-bersin, batuk, serta mata merah dan berair.
Perlu Anda ketahui kalau gejala alergi hidung atau saluran pernapasan yang telah kami sebutkan akan berlangsung selama lebih dari beberapa minggu. Untuk itu, diperlukan ketelatenan dan kesabaran yang ekstra ketika merawat anak yang terkena alergi, baik itu alergi hidung maupun alergi kulit.
Alergi Binatang Peliharaan

Anda gak bakalan menyangka kalau bulu hewan peliharaan bisa menjadi salah satu faktor utama pemicu reaksi alergi pada anak. Gak cuma bulu hewan peliharaan saja, sel kulit mati, air liur, kotoran, dan urine dari hewan peliharaan Anda juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada si kecil.
Memang benar memiliki hewan peliharaan di rumah sangatlah menyenangkan. Meski begitu, Anda tidak boleh mengesampingkan fakta kalau si kecil punya alergi terhadap bulu hewan peliharaan. Kalau belum tahu apa saja gejala alergi bulu hewan peliharaan, kami akan menjelaskannya untuk Anda. Simak tabel di bawah ini!
Hidung tersumbat Mata merah, gatal atau berair Kesulitan bernapas atau sesak napas Mulut dan tenggorokan tiba-tiba serak |
Bersin terus-menerus Menderita pilek dan batuk Muncul ruam kemerahan pada kulit Muncul rasa gatal pada kulit |
Untuk mengurangi gejala sesak napas akibat alergi bulu hewan peliharaan, Anda bisa lakukan terapi oksigen pada si kecil. Berhubung pemakaiannya hanya sementara, kami sarankan agar Anda mencari layanan sewa tabung oksigen Sidoarjo yang terpercaya. Dengan menyewa, Anda bisa menekan biaya pengeluaran.
Alergi Serangga

Ketika disengat atau digigit serangga, anak yang mempunyai riwayat alergi biasanya akan mengalami beberapa gejala. Mulai dari pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, ruam kemerahan, serta rasa gatal pada bagian tubuh yang tergigit serangga, entah itu paha, lengan, punggung atau bagian tubuh lainnya.
Akan tetapi, apabila anak menderita alergi yang berat terhadap serangga, gigitan serangga disinyalir bisa mengakibatkan gejala yang lebih serius lagi seperti munculnya reaksi anafilaksis. Kalau anak mengalami gejala anafilaksis, segera bawa si kecil ke dokter agar mereka bisa mendapatkan penanganan khusus.
Alergi Karet

Siapa yang bakal mengira kalau barang-barang yang terbuat dari karet alami juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada anak. Untuk itulah, Anda harus memerhatikan mainan yang dimiliki oleh si kecil. Pastikan si kecil tidak mempunyai mainan dari karet alami kalau mereka punya riwayat alergi karet.
Gejala alergi karet yang biasanya muncul pada si kecil antara lain ruam kemerahan, biduran, iritasi kulit, hidung gatal dan berair, hingga kesulitan bernapas. Oleh karena itulah, Anda tidak boleh menyepelekan kondisi satu ini kalau mau si kecil tetap ceria dan sehat seperti biasanya.
Alergi Air Liur

Last but not least, jenis alergi pada bayi yang harus Anda pahami adalah alergi air liur. Memang terdengar sepele tapi kondisi satu ini bisa menimbulkan berbagai gejala yang cukup berbahaya, terlebih lagi kalau dialami oleh bayi.
Ciri-ciri alergi air liur pada bayi di antaranya kulit kering, ruam kemerahan, kulit pecah-pecah, dan bercak datar. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana bisa air liur menyebabkan reaksi alergi pada bayi.
Baiklah, kami akan menjelaskannya secara singkat untuk Anda. Faktanya, air liur yang menempel pada muka serta leher bayi bersifat lengket. Tak heran jika air liur bayi dapat memicu terjadinya reaksi alergi.
Pertanyaan Terkait
Bagaimana cara mengetahui alergi pada anak?
Untuk mengetahui jenis alergi pada anak, Anda bisa lakukan pemeriksaan riwayat alergi dalam keluarga, tes darah, tes kulit, dan terakhir ada uji tempel kulit. Cara-cara tersebut hanya bisa Anda lakukan di rumah sakit dengan bantuan dokter. Artinya, tidak boleh Anda lakukan di rumah tanpa pengawasan dokter.
Bagaimana cara menghilangkan bekas bintik hitam akibat alergi?
Berikut adalah cara menghilangkan bekas bintik hitam atau koreng akibat alergi pada anak:
- Mandikan si kecil selama 5-10 menit dengan air suam-suam kuku
- Oleskan salep ke area ruam bekas alergi sebelum pelembap
- Konsumsi makanan yang mengandung omega 3
- Mengoleskan lulur alami yang terbuat dari minyak kelapa, teh hijau atau lidah buaya pada bagian tubuh yang ada bekas bintik hitam
Supaya bintik-bintik alergi tidak menghitam dan membekas, kami sarankan agar Anda selalu mengawasi si kecil biar mereka tidak menggaruk bintik-bintik kemerahan yang ada di kulitnya. Kalau si kecil masih keras kepala, Anda bisa potong kuku si kecil agar tidak melukai kulitnya. Hal ini dikarenakan menggaruk kulit yang ruam bisa menyebabkan iritasi hingga infeksi.
Bagaimana cara mengatasi gatal alergi pada anak?
Begini cara mengatasi gatal alergi pada anak dengan benar yang bisa Anda praktikkan di rumah:
- Jauhkan si kecil dari hal-hal yang bisa memicu reaksi alergi
- Oleskan lotion atau krim pelembap pada tubuh anak
- Kompres bagian tubuh yang gatal dengan handuk dingin
- Berikan obat antihistamin yang diresepkan oleh dokter
- Pastikan si kecil mengenakan pakaian yang adem
- Manfaatkan obat alami seperti jeruk nipis, kunyit, madu, minyak kayu putih, cuka apel, lidah buaya, oatmeal atau mentimun
Apakah alergi bisa menyebabkan benjolan bernanah?
Kebanyakan alergi hanya menyebabkan benjolan disertai rasa gatal, bukan benjolan bernanah. Umumnya, benjolan bernanah disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, tungau atau virus. Selain itu, bentuk benjolan akibat alergi dan infeksi sangatlah berbeda. Kalau tidak percaya, Anda bisa cari gambar terkait di Google.
Itu dia macam-macam alergi pada anak yang harus Anda ketahui sebagai orang tua. Dengan mengetahui macam-macam alergi pada anak, reaksi alergi tidak akan bertambah parah. Pasalnya, Anda langsung membawa si kecil ke rumah sakit supaya mereka bisa mendapatkan penanganan intensif dari dokter.
Selain membawa mereka ke rumah sakit, Anda juga bisa lakukan upaya pengurangan gejala alergi di rumah. Sebagai contoh, mengurangi gejala sesak napas akibat alergi dengan bantuan tabung gas oksigen. Sewa78 menyediakan layanan sewa tabung oksigen besar maupun kecil dengan biaya sewa yang sangat terjangkau.
Masalahnya, pemakaian tabung oksigen untuk mengurangi gejala sesak napas akibat alergi hanya bersifat sementara. Jadi, tidak ada salahnya jika Anda menyewa tabung oksigen. Jangan buang-buang waktu lagi, segera hubungi nomor layanan sewa kami dan lakukan proses penyewaan sebelum kehabisan slot booking!
Ingin diskon untuk Sewa Tabung Oksigen?
Artikel dan Panduan Sewa Tabung Oksigen
Lihat Semua






