Apa 5 Ciri-Ciri Bakteri yang Menyebabkan Penyakit Paru-Paru? Jelajahi Penjelasan di Sini!

Ciri-Ciri Bakteri Streptococcus Pneumoniae

Kali ini, tim Sewa78 akan menjelaskan pengertian dan ciri-ciri bakteri Streptococcus Pneumoniae. Pada dasarnya, bakteri Streptococcus Pneumoniae atau Pneumokokus adalah salah satu anggota dari genus Streptococcus yang alfa-hemolitik atau beta-hemolitik, Gram-positif, dan anaerob fakultatif.

Faktanya, bakteri satu ini mempunyai bentuk yang bulat, tidak motil, berpasangan, dan tidak mampu membentuk spora. Anda tidak akan menyangka jika bakteri satu ini merupakan penyebab utama pneumonia atau paru-paru basah di akhir abad ke-19. Tidak hanya itu saja, bakteri ini juga bisa menyebabkan infeksi lain, sebagai berikut:

Mengingat seriusnya penyakit yang diakibatkan oleh Streptococcus Pneumoniae, beberapa jenis vaksin telah dikembangkan dengan harapan bisa melindungi orang-orang dari infeksi invasif. Bahkan, WHO (World Health Organization) memasukkan vaksinasi pneumokokus ke dalam jadwal imunisasi anak-anak di sejumlah negara.

Ciri-Ciri Bakteri Mycoplasma Pneumoniae

Selain bakteri Streptococcus Pneumoniae, bakteri Mycoplasma Pneumoniae juga termasuk salah satu penyebab utama terjadinya penyakit paru-paru basah atau pneumonia. Faktanya, pneumonia yang diakibatkan oleh bakteri satu ini dikenal dengan sebutan walking pneumonia. 

Singkatnya, Mycoplasma Pneumoniae adalah salah satu jenis bakteri yang berasal dari kelas Mollicutes dan bisa Anda temukan di tumbuhan maupun hewan, baik bakteri komensal atau patogen. Mycoplasma Pneumoniae memiliki bentuk yang sangat kecil tanpa dinding sel sehingga mempunyai resistensi pada beberapa jenis aktibakteri.

Ciri-Ciri Bakteri Bordetella Pertussis

Bakteri yang menyebabkan penyakit paru-paru selanjutnya adalah bakteri Bordetella Pertussis. Secara umum, Bordetella Pertussis merupakan salah satu jenis bakteri kokus, aerob, Gram negatif, dan juga bersifat patogen. Bakteri satu ini tergolong ke dalam genus Bordetella.

Siapa sangka jika Bordetella Pertussis termasuk penyebab utama penyakit batuk rejan. Ringkasnya, batuk rejan atau pertusis ialah infeksi atau gangguan saluran pernapasan yang menyerang paru-paru. Penularan penyakit ini sangatlah mudah sehingga dapat mengancam nyawa seseorang, terutama bila menyerang anak-anak dan bayi. 

Biasanya, batuk rejan atau whooping cough ditandai dengan rentetan batuk berdahak sekaligus keras yang tidak ada hentinya. Selain itu, batuk rejan biasa diawali dengan bunyi tarikan napas panjang dan melengking yang khas berbunyi “whoop”. Kondisi satu ini mampu membuat penderitanya mengalami kesulitan bernapas.

Ciri-Ciri Bakteri Corynebacterium Diphtheriae

Berikutnya, ada Corynebacterium Diphtheriae yang termasuk bakteri patogen yang bisa menyebabkan sakit difteri. Corynebacterium Diphtheriae adalah makhluk anaerobik fakultatif dan Gram positif yang memiliki ciri-ciri seperti tidak bergerak, tidak berkapsul, berbentuk batang, dan tidak berspora.

Corynebacterium Diphtheriae memiliki 3 subspesies antara lain C. Diphtheriae Mitis, C. Diphtheriae Intermedius, dan C. Diphtheriae Gravis. Ketiga subspesies C. Diphtheriae mempunyai perbedaan dalam mengolah zat gizi tertentu. Namun, ketiga subspesies bisa menjadi berbahaya ataupun tidak berbahaya sama sekali pada manusia.

Selain itu, bakteri Corynebacterium Diphtheriae mempunyai nama lain, yakni Basillus Klebs-Löffler. Anda tidak akan mengira kalau nama lain dari bakteri satu ini terbentuk dari gabungan nama para penemunya, yaitu Edwin Klebs dan Friedrich Löffler. Bakteri ini ditemukan pada tahun 1884 oleh 2 bakteriolog Jerman.

Ciri-Ciri Bakteri Mycobacterium Tuberculosis

Last but not least, bakteri yang bisa menyebabkan gangguan saluran pernapasan ialah bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Secara garis besar, bakteri ini merupakan spesies bakteri patogen yang masih termasuk dalam famili Mycobacteriaceae. Sesuai dengan namanya, bakteri ini adalah penyebab utama flek paru-paru atau tuberkulosis (TBC).

Mycobacterium Tuberculosis mempunyai permukaan sel berlilin yang tak biasa karena disebabkan oleh asam mikolat. Pelapisan bakteri M. Tuberculosis sangat memengaruhi pewarnaan Gram sehingga bakteri ini dikategorikan sebagai Gram positif lemah. Gak cuma itu, bakteri ini juga bersifat aerob dan membutuhkan banyak oksigen.

Terlebih, struktur dinding sel M. Tuberculosis sangatlah unik karena mengandung lipid yang kompleks serta peptidoglikan. Ditambah lagi, dinding sel M. Tuberculosis mengandung lipid lebih dari 60%. Menariknya lagi, fraksi lipid dinding sel bakteri ini berisi 3 komponen, yakni wax-D, cord factor, dan terakhir ada asam mikolat.